Panduan Lengkap Fungsi ACCRINT Excel dan 2 Contoh Penggunaannya

oleh | 21 Feb 2025 | Fungsi Dasar Excel | 0 Komentar

Microsoft Excel memiliki berbagai fungsi keuangan yang sangat berguna dalam dunia kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang keuangan, investasi, dan akuntansi. Salah satu fungsi yang sering digunakan adalah fungsi ACCRINT Excel. Fungsi ini digunakan untuk menghitung bunga yang masih harus dibayar (accrued interest) pada sekuritas berbunga tetap. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang fungsi ACCRINT Excel, sintaksnya, serta penerapan dalam dunia kerja melalui contoh nyata.

Apa Itu Fungsi ACCRINT Excel?

Fungsi ACCRINT Excel digunakan untuk menghitung bunga yang telah diperoleh tetapi belum dibayar pada obligasi atau instrumen keuangan berbunga tetap. Ini sangat berguna bagi akuntan atau analis keuangan yang perlu melacak pendapatan bunga untuk laporan keuangan.

Sintaks Fungsi ACCRINT Excel

ACCRINT(issue; first_interest; settlement; rate; par; frequency; [basis]; [calc_method])

Penjelasan masing-masing argumen:

  • issue: Tanggal penerbitan sekuritas.
  • first_interest: Tanggal pembayaran bunga pertama.
  • settlement: Tanggal penyelesaian transaksi sekuritas.
  • rate: Suku bunga tahunan sekuritas.
  • par: Nilai nominal sekuritas (default: 1000 jika tidak diisi).
  • frequency: Frekuensi pembayaran bunga dalam satu tahun (1 = tahunan, 2 = setengah tahunan, 4 = kuartalan).
  • basis (opsional): Metode perhitungan hari dalam satu tahun (default = 0, metode AS 30/360).
  • calc_method (opsional): Metode perhitungan bunga (TRUE = menghitung hingga tanggal penyelesaian, FALSE = menghitung hanya sejak tanggal pembayaran bunga terakhir).

Contoh Penggunaan Fungsi ACCRINT Excel dalam Dunia Kerja

Berikut adalah 4 contoh penggunaan fungsi ACCRINT Excel dalam dunia kerja:

Baca Juga  2 Cara Menghitung Depresiasi Aset di Excel Menggunakan Fungsi AMORLINC

1. Mencatat Pendapatan Bunga yang Belum Dibayar pada Laporan Laba Rugi

Untuk contoh, kita menggunakan ACCRINT untuk menghitung bunga yang terakumulasi antara tanggal pembelian dan tanggal pembayaran bunga. Tanggal jatuh tempo dan nilai nominal digunakan untuk menghitung bunga sesuai dengan tingkat bunga dan frekuensi pembayaran yang ditentukan. Berikut tabel contohnya:

Dan untuk menghitung bunga di sel J3, rumus ACCRINT yang bisa digunakan adalah:

=ACCRINT(C3;D3;E3;F3;G3;H3;I3)

Dan jika benar, maka hasilnya adalah sebagai berikut:

Penjelasan Parameter Fungsi ACCRINT:

  • C3 (Tanggal Pembayaran Bunga): Tanggal saat bunga dicatat atau dibayar.
  • D3 (Tanggal Pembelian): Tanggal saat obligasi atau pinjaman dibeli.
  • E3 (Tanggal Jatuh Tempo): Tanggal jatuh tempo atau saat pembayaran pokok dilakukan.
  • F3 (Nilai Nominal): Nilai nominal pinjaman atau obligasi.
  • G3 (Tingkat Bunga): Tingkat bunga tahunan yang diterima.
  • H3 (Frekuensi Pembayaran Bunga): Frekuensi pembayaran bunga (1 untuk tahunan, 2 untuk semi tahunan/semester, 4 untuk kuartalan atau triwulan).
  • I3 (Basis): Metode perhitungan hari dalam satu tahun (default = 0, metode AS 30/360, 1: actual/actual, 2: actual/360, 3: actual/365, dan 4: European 30/360)

Catatan:

Fungsi ACCRINT digunakan untuk menghitung pendapatan bunga yang harus dicatat dalam laporan laba rugi.

2. Menghitung Bunga Terutang dari Obligasi yang Dibeli

Berikut adalah tabel yang menunjukkan penggunaan fungsi ACCRINT dalam Excel untuk menghitung bunga terutang dari obligasi yang dibeli oleh perusahaan investasi:

Dari tabel di atas, untuk menghitung jumlah bunga yang telah terakumulasi dari 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2025 rumus ACCRINT yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

=ACCRINT(C3; D3; E3;F3;G3;H3;I3)

Dan berikut adalah hasilnya:

Penjelasan Parameter Fungsi ACCRINT:

  • Tanggal penerbitan (1 Januari 2025) → Tanggal ketika obligasi diterbitkan.
  • Tanggal pembayaran bunga pertama (30 April 2025) → Tanggal pembayaran bunga pertama kepada pemegang obligasi.
  • Tanggal penyelesaian (31 Desember 2025) → Tanggal transaksi atau saat bunga terutang dihitung.
  • Suku bunga tahunan (6%) → Tingkat bunga tahunan obligasi.
  • Nilai nominal (Rp 100.000.000) → Nilai pokok obligasi.
  • Frekuensi pembayaran (1) → Pembayaran bunga dilakukan 1 kali setahun.
  • Basis (3) → Menggunakan metode actual/365.
Baca Juga  Panduan Lengkap Menggunakan Fungsi VLOOKUP di Excel untuk Pemula

Kesimpulan

Fungsi ACCRINT Excel adalah alat yang sangat berguna dalam dunia kerja, terutama di bidang keuangan, akuntansi, dan investasi. Dengan memahami cara kerja fungsi ini, para profesional dapat menghitung bunga terutang dengan lebih mudah dan akurat. Dalam berbagai skenario seperti perhitungan bunga obligasi, pencatatan akuntansi, perencanaan keuangan, dan analisis investasi, fungsi ACCRINT Excel membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dengan menerapkan fungsi ACCRINT Excel dalam pekerjaan sehari-hari, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka menghitung pendapatan bunga dengan akurat dan efisien. Jika Anda bekerja di bidang keuangan, memahami penggunaan fungsi ACCRINT Excel akan sangat bermanfaat dalam tugas-tugas analisis dan pelaporan keuangan Anda.

Download Template Gratis

Bagi Anda yang ingin mencoba teknik ini secara langsung, kami telah menyiapkan template gratis yang dirancang khusus untuk membantu Anda mempaktikkan Panduan Lengkap Fungsi ACCRINT Excel dan 2 Contoh Penggunaannya ini. File Excel bisa didownload melalui tautan berikut:

download file Excel

Atau juga jika ingin mempelajari langkah demi langkah secara visual, bisa kunjungi Youtube Channel Depot Excel. Di sana teman-teman akan melihat bagaimana rumusnya bekerja. Semoga bermanfaat!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Join Our Newsletter