Cara Menghitung Rasio Keuangan di Excel – Dalam dunia bisnis, laporan keuangan saja tidak cukup untuk menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Angka-angka dalam laporan laba rugi, neraca, dan arus kas perlu dianalisis lebih dalam agar manajemen dapat memahami kekuatan dan kelemahan finansial yang sebenarnya. Di sinilah rasio keuangan berperan penting sebagai alat ukur untuk menilai likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan secara objektif.
Untuk melakukan analisis tersebut, banyak profesional menggunakan bantuan spreadsheet karena fleksibilitas dan kemampuannya dalam mengolah data numerik. Salah satu alat yang paling populer adalah Microsoft Excel, yang memungkinkan pengguna untuk membuat perhitungan secara otomatis dan akurat. Dengan memahami cara menghitung rasio keuangan di Excel, Anda dapat menghemat waktu sekaligus meminimalkan kesalahan perhitungan manual yang sering terjadi dalam analisis laporan keuangan.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari langkah-langkah cara menghitung rasio keuangan di Excel dengan lengkap dan mudah dipahami, mulai dari konsep dasar setiap rasio hingga penerapan rumus praktis yang bisa langsung digunakan. Tak hanya itu, pembahasan juga mencakup contoh perhitungan interaktif agar Anda dapat melihat hubungan antar akun dalam laporan keuangan secara real time. Dengan panduan ini, Anda akan mampu membuat analisis keuangan yang lebih profesional dan berbasis data yang akurat.
Mengenal Apa Itu Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua atau lebih data keuangan yang diambil dari laporan keuangan (neraca, laba rugi, arus kas).
Tujuannya adalah untuk menilai:
- Apakah perusahaan likuid (bisa membayar utang jangka pendek).
- Apakah perusahaan solvabel (mampu membayar seluruh kewajiban).
- Apakah perusahaan menguntungkan (efisien dalam menghasilkan laba).
Dengan bantuan Excel, kamu dapat membuat perhitungan rasio ini secara otomatis dan dinamis hanya dengan memasukkan data keuangan.
Mengapa Menggunakan Excel untuk Analisis Keuangan?
Ada banyak alasan kenapa praktisi keuangan dan akuntan memilih Excel untuk menghitung rasio keuangan:
- Mudah digunakan dan fleksibel — bisa menyesuaikan dengan format laporan keuangan.
- Rumus otomatis — hasil akan langsung berubah ketika kita mengganti data.
- Visualisasi cepat — kita bisa menambahkan grafik atau dashboard analisis.
- Efisien dan akurat — mengurangi kesalahan perhitungan manual.
Jadi, memahami cara menghitung rasio keuangan di Excel bukan hanya penting bagi akuntan, tetapi juga untuk pelaku UMKM, mahasiswa, bahkan investor.
Data Keuangan Contoh PT. SiGN
Agar lebih mudah memahami cara menghitung rasio keuangan di Excel, mari gunakan contoh data sederhana dari 3 komponen laporan keuangan berikut:
1. Laporan Laba Rugi

2. Arus Kas

3. Neraca

Yang ketika dirangkum dalam satu tabel akan menjadi seperti berikut:

Data ringkasan inilah yang kemudian akan kita gunakan dalam cara menghitung rasio keuangan di Excel.
Cara Menghitung Rasio Keuangan di Excel: Langkah Demi Langkah
Berikut langkah-langkah praktis untuk menghitung semua jenis rasio keuangan menggunakan rumus Excel.
A. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek.
1. Current Ratio
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C3/Ringkasan!C4
Hasilnya adalah: 1,5 kali
Artinya: PT. Sigap Gemilang Niaga memiliki aset lancar 1,5 kali lebih besar daripada utang lancarnya, sehingga cukup likuid.
2. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Rumus:

Rumus Excel:
=(Ringkasan!C3-Ringkasan!C5)/Ringkasan!C4
Hasilnya adalah: 1,125 kali
Artinya: Setelah dikurangi persediaan, perusahaan masih memiliki cukup aset cepat untuk melunasi utang lancar.
3. Cash Ratio
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C6/Ringkasan!C4
Hasiilnya adalah: 19%
Artinya: Hanya 19% dari utang lancar yang bisa langsung ditutup dengan kas. Arus kas perlu dijaga agar tetap lancar.
B. Rasio Struktur Modal dan Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan jangka panjang perusahaan dan keseimbangan antara utang dan modal.
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C7/Ringkasan!C8
Hasilnya adalah: 0,75 kali
Artinya: Perusahaan memiliki utang sebesar 0,75 kali dari modalnya. Struktur modal ini sehat karena modal sendiri lebih besar daripada utang.
2. Debt to Asset Ratio (DAR)
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C7/Ringkasan!C9
Hasilnya adalah: 43%
Artinya: 43% aset perusahaan dibiayai oleh utang, sisanya oleh modal sendiri — menunjukkan posisi keuangan yang stabil.
3. Times Interest Earned (TIE)
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C10/Ringkasan!C11
Hasilnya adalah: 6 kali.
Artinya: Laba operasional 6 kali lebih besar dari beban bunga — kemampuan membayar bunga sangat baik.
C. Rasio Pengembalian atas Investasi (Profitabilitas)
Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari aset, modal, dan penjualannya.
1. Return on Assets (ROA)
Rumus:

Rumus Excel:
=(Ringkasan!C12/Ringkasan!C9)*100%
Hasilnya adalah: 11% atau 0,114.
Artinya: Setiap Rp1 aset menghasilkan laba bersih Rp0,114. Aset digunakan cukup efisien.
2. Return on Equity (ROE)
Rumus:

Rumus Excel:
=(Ringkasan!C12/Ringkasan!C8)*100%
Hasilnya adalah: 20% atau 0,20.
Artinya: Setiap Rp1 modal pemilik menghasilkan Rp0,20 laba bersih — pengembalian yang sangat baik.
3. Return on Investment (ROI)
Rumus:

Rumus Excel:
=(Ringkasan!C12/Ringkasan!C13)*100%
Hasilnya adalah: 16%.
Artinya: Investasi menghasilkan laba 16%, menunjukkan efisiensi modal yang tinggi.
4. Gross Profit Margin (GPM)
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C14/Ringkasan!C15
Hasilnya adalah: 40% atau 0,40.
Artinya: Dari setiap Rp1 penjualan, perusahaan masih memiliki Rp0,40 setelah menutupi biaya pokok produksi — menandakan perusahaan mampu mengendalikan biaya produksinya dengan baik, sehingga setiap penjualan menghasilkan margin kotor yang sehat.
5. Net Profit Margin (NPM)
Rumus:

Rumus Excel:
=Ringkasan!C12/Ringkasan!C15
Hasilnya adalah: 20% atau 0,20.
Artinya: Dari setiap Rp1 penjualan, laba bersih yang dihasilkan adalah Rp0,20 — menandakan efisiensi biaya dan profitabilitas tinggi.
Interpretasi Umum Hasil Analisis
Dengan menggunakan cara menghitung rasio keuangan di Excel, kamu bisa segera mengetahui apakah perusahaan berada dalam posisi likuid, solvabel, dan menguntungkan tanpa harus menghitung manual satu per satu. Berikut hasil lengkap dari rasio keuangan yang kita hitung di atas:

Tips Membuat Template Analisis Otomatis di Excel
- Gunakan kolom data input (seperti B2:B14) untuk nilai keuangan.
- Di kolom hasil, tulis rumus seperti
=B2/B3agar hasil langsung otomatis. - Gunakan fungsi format persen (%) untuk menampilkan hasil dengan jelas.
- Tambahkan conditional formatting agar nilai rasio di bawah standar (misal Current Ratio < 1) otomatis berwarna merah.
- Buat dashboard kecil dengan grafik batang untuk memvisualisasikan hasil analisis.
Dengan begitu, cara menghitung rasio keuangan di Excel menjadi cepat, interaktif, dan mudah dipahami bahkan oleh pengguna non-akuntan.
Kesimpulan
Menguasai cara menghitung rasio keuangan di Excel akan membantu kamu:
- Memahami kondisi keuangan perusahaan dengan cepat,
- Mengidentifikasi potensi risiko dan peluang,
- Dan menyusun laporan analisis yang profesional.
Baik kamu seorang mahasiswa, pengusaha, atau analis keuangan, Excel bisa menjadi alat analisis keuangan yang powerful bila kamu menguasai rumus dan konsep rasio keuangan dengan baik.
Download Template Gratis
Bagi Anda yang ingin mencoba teknik ini secara langsung, kami telah menyiapkan template gratis yang dirancang khusus untuk membantu Anda mempraktikkan Panduan Lengkap Cara Menghitung Rasio Keuangan di Excel ini. File Excel bisa didownload melalui tautan berikut:
Atau juga jika ingin mempelajari langkah demi langkah secara visual, bisa kunjungi Youtube Channel Depot Excel. Di sana teman-teman akan melihat bagaimana rumusnya bekerja. Semoga bermanfaat!











0 Komentar