Dalam dunia penjualan, konsistensi adalah kunci utama kesuksesan. Bukan hanya tentang berapa banyak penjualan yang dicapai, tetapi seberapa konsisten seorang sales atau pramuniaga bisa melakukan closing dari bulan ke bulan. Salah satu cara terbaik untuk memantau konsistensi ini adalah dengan cara menghitung closing berturut-turut di Excel. Dengan bantuan rumus tertentu, kita dapat mengetahui berapa kali seorang sales berhasil melakukan closing tanpa jeda dalam periode tertentu.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap cara menghitung closing berturut-turut di Excel menggunakan rumus yang cukup sederhana namun sangat powerful. Selain itu, kita juga akan membahas logika di balik rumus tersebut agar mudah dipahami, serta memberikan contoh penerapannya pada tabel penjualan bulanan pramuniaga seperti gambar di atas.
Mengapa Perlu Menghitung Closing Berturut-turut?
Sebelum membahas rumusnya, penting untuk memahami manfaat dari cara menghitung closing berturut-turut ini. Dalam laporan penjualan, angka total penjualan bulanan memang penting, tetapi tidak selalu mencerminkan ketekunan atau stabilitas seorang sales. Misalnya, seorang sales bisa saja memiliki total penjualan tinggi di satu bulan namun kosong di bulan berikutnya.
Dengan menerapkan cara menghitung closing berturut-turut di Excel, manajer penjualan bisa menilai siapa saja yang paling konsisten dalam mencapai target. Data ini dapat digunakan untuk memberikan penghargaan, merancang strategi pelatihan, hingga menentukan pembagian wilayah kerja yang lebih efisien.
Struktur Tabel untuk Menghitung Closing Berturut-turut
Perhatikan contoh tabel di bawah ini. Tabel ini berisi data 10 pramuniaga dengan hasil penjualan mereka dari Januari hingga Agustus. Setiap kolom bulan berisi angka penjualan, sementara kolom terakhir menunjukkan hasil perhitungan closing berturut-turut.

Kolom terakhir itulah hasil dari penerapan cara menghitung closing berturut-turut di Excel, yang menunjukkan berapa kali seorang pramuniaga berhasil melakukan closing secara berurutan tanpa jeda nol.
Rumus Cara Menghitung Closing Berturut-turut di Excel
Rumus yang digunakan untuk menghitung closing berturut-turut adalah sebagai berikut:
=MAX(FREQUENCY(IF(C3:J3>0;COLUMN(C3:J3)); IF(C3:J3=0;COLUMN(C3:J3))))
Dan jika benar, berikut adalah hasil akhirnya:

Rumus ini mungkin terlihat rumit di awal, tetapi sebenarnya cukup logis jika kita pahami langkah demi langkah. Mari kita bahas secara sederhana agar mudah diikuti.
Penjelasan Komponen Rumus
- Bagian pertama:
IF(C3:J3>0;COLUMN(C3:J3))
Fungsi ini mengevaluasi setiap sel pada baris pramuniaga, dari kolom Januari hingga Agustus. Jika nilainya lebih besar dari nol (artinya ada penjualan atau closing), maka fungsi ini akan mengembalikan nomor kolom dari setiap sel yang bernilai positif. Contoh: jika data penjualan dari Januari–Agustus adalah10, 8, 0, 7, 6, 1, 9, 4, maka hasil dari bagian ini adalah daftar kolom yang memiliki nilai lebih dari 0, misalnya{3, 4, 6, 7, 8, 9, 10}. - Bagian kedua:
IF(C3:J3=0;COLUMN(C3:J3))
Bagian ini melakukan kebalikan dari yang pertama, yaitu mengembalikan nomor kolom yang nilainya nol (tidak ada closing). Hasil ini nantinya digunakan untuk memisahkan kelompok data penjualan yang terputus oleh angka nol. - Fungsi
FREQUENCY(...)
Inilah inti dari cara menghitung closing berturut-turut di Excel. FungsiFREQUENCYmenghitung berapa banyak nilai berturut-turut yang terjadi sebelum jeda (nol). Dalam konteks ini, ia menghitung panjang urutan angka lebih dari nol yang muncul secara berurutan. Jadi, jika seorang sales memiliki penjualan di 3 bulan berturut-turut sebelum mengalami bulan kosong, hasilFREQUENCYakan mengembalikan angka 3 untuk urutan tersebut. - Fungsi
MAX(...)
SetelahFREQUENCYmenghitung beberapa urutan berturut-turut, fungsiMAXkemudian mengambil nilai terbesar di antara urutan tersebut. Itulah angka yang menunjukkan berapa kali closing berturut-turut paling panjang yang dilakukan oleh sales tersebut.
Contoh Kasus: Analisis Hasil Rumus
Mari ambil contoh pramuniaga Andi Prasetyo. Data penjualannya adalah sebagai berikut: 10, 8, 0, 6, 7, 5, 0, 4
Jika kita menerapkan cara menghitung closing berturut-turut di Excel dengan rumus di atas, hasilnya adalah 3. Artinya, Andi pernah melakukan closing selama 3 bulan berturut-turut tanpa jeda. Ini mungkin terjadi pada periode Mei–Juli, misalnya.
Sedangkan pada pramuniaga lain seperti Dini Rahmawati yang memiliki data 0, 3, 4, 5, 6, 8, 7, 0, hasilnya adalah 6. Artinya Dini mampu melakukan closing selama enam bulan berturut-turut — menunjukkan performa yang stabil dan luar biasa.
Keunggulan Menggunakan Excel untuk Analisis Closing
Menggunakan Excel untuk menghitung closing berturut-turut memiliki banyak keunggulan. Pertama, kamu tidak perlu melakukan perhitungan manual yang memakan waktu. Cukup dengan satu rumus, kamu bisa mendapatkan hasil yang otomatis untuk setiap pramuniaga.
Kedua, cara menghitung closing berturut-turut di Excel ini sangat fleksibel. Kamu bisa menambahkan bulan, mengganti nama sales, atau memperbarui data kapan pun tanpa harus mengubah rumus. Excel akan menghitung ulang secara otomatis berdasarkan data terbaru.
Ketiga, hasil ini dapat dengan mudah dikombinasikan dengan visualisasi seperti grafik batang atau dashboard penjualan agar lebih mudah dipresentasikan kepada tim manajemen. Dengan demikian, cara menghitung closing berturut-turut tidak hanya membantu analisis, tetapi juga meningkatkan efisiensi laporan penjualan.
Tips Tambahan untuk Meningkatkan Analisis
Agar hasil analisis lebih akurat, pastikan data penjualan di Excel:
- Tidak ada sel kosong di tengah periode (gunakan angka 0 untuk bulan tanpa penjualan).
- Format angka sudah benar (bukan teks).
- Rumus disalin ke seluruh baris agar semua pramuniaga otomatis dihitung.
Kamu juga dapat menambahkan kolom “Total Closing” atau “Rata-rata Penjualan” untuk memperluas analisis. Dengan begitu, hasil cara menghitung closing berturut-turut di Excel bisa dibandingkan dengan performa total, sehingga kamu tahu siapa yang paling konsisten sekaligus paling produktif.
Kesimpulan
Melalui panduan ini, kita telah mempelajari cara menghitung closing berturut-turut di Excel menggunakan rumus:
=MAX(FREQUENCY(IF(C3:J3>0;COLUMN(C3:J3)); IF(C3:J3=0;COLUMN(C3:J3))))
Rumus ini sangat berguna untuk menganalisis konsistensi penjualan setiap pramuniaga secara efisien. Dengan memahami logika di balik fungsi IF, FREQUENCY, dan MAX, kamu bisa menyesuaikannya untuk berbagai kebutuhan analisis lain.
Baik untuk laporan mingguan, bulanan, maupun tahunan, cara menghitung closing berturut-turut di Excel adalah alat praktis yang wajib dikuasai oleh setiap analis penjualan dan staf akuntansi. Selain menghemat waktu, hasilnya juga membantu perusahaan memahami siapa saja yang memiliki performa stabil dan layak mendapat apresiasi.
Download Template Gratis
Bagi Anda yang ingin mencoba teknik ini secara langsung, kami telah menyiapkan template gratis yang dirancang khusus untuk membantu Anda mempraktikkan Cara Menghitung Closing Berturut-turut di Excel untuk Analisis Kinerja Sales ini. File Excel bisa didownload melalui tautan berikut:
Atau juga jika ingin mempelajari langkah demi langkah secara visual, bisa kunjungi Youtube Channel Depot Excel. Di sana teman-teman akan melihat bagaimana rumusnya bekerja. Semoga bermanfaat!











0 Komentar