Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Menggunakan Rumus Excel

oleh | 1 Nov 2025 | Pajak dan Retribusi | 0 Komentar

Bagi Anda yang memiliki lebih dari satu kendaraan atas nama yang sama, pasti sudah tidak asing dengan istilah pajak progresif kendaraan. Pajak ini sering membuat nilai pajak tahunan kendaraan kedua, ketiga, dan seterusnya menjadi lebih tinggi daripada kendaraan pertama. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya Anda bisa dengan mudah menghitung pajak progresif kendaraan sendiri hanya menggunakan rumus Excel sederhana?

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung pajak progresif kendaraan menggunakan rumus Excel, mulai dari pengertian, dasar hukum, tabel tarif, hingga contoh penerapan rumus.

Apa Itu Pajak Progresif Kendaraan?

Pajak progresif kendaraan adalah jenis pajak yang dikenakan berdasarkan jumlah kendaraan bermotor yang dimiliki oleh satu wajib pajak (atas nama dan alamat yang sama). Semakin banyak jumlah kendaraan yang dimiliki, maka tarif pajaknya akan meningkat secara progresif.

Sederhananya, kendaraan pertama dikenai tarif dasar, kendaraan kedua tarifnya naik sedikit, kendaraan ketiga lebih tinggi lagi, dan seterusnya.

Misalnya:

  • Mobil pertama: tarif 2%
  • Mobil kedua: tarif 2,5%
  • Mobil ketiga: tarif 3%
  • Mobil keempat: tarif 3,5%
  • Mobil kelima dan seterusnya: tarif 10%

Dasar Hukum Pajak Progresif Kendaraan di Indonesia

Penerapan pajak progresif kendaraan diatur dalam:

  1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).
    Pasal 6 UU ini menyebutkan bahwa tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ditetapkan paling rendah 1% dan paling tinggi 2% untuk kendaraan pertama. Sedangkan untuk kepemilikan kedua dan seterusnya, tarif dapat ditingkatkan secara progresif hingga maksimal 10%.
  2. Peraturan Daerah (Perda) di masing-masing provinsi.
    Karena pajak kendaraan termasuk pajak daerah, setiap provinsi memiliki kewenangan untuk menetapkan besaran tarif progresif sesuai kebijakan lokal. Misalnya, DKI Jakarta menerapkan tarif 2% untuk kendaraan pertama dan meningkat hingga 10% untuk kendaraan kelima.
Baca Juga  Panduan Lengkap Membuat Template Perhitungan PPh21 Excel Otomatis

Dengan demikian, cara menghitung pajak progresif kendaraan bisa berbeda sedikit di tiap provinsi, tetapi prinsip dasarnya tetap sama: semakin banyak kendaraan, semakin tinggi tarifnya.

Rumus Dasar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Sebelum menggunakan Excel, kita pahami dulu rumus umum PKB:

PKB = NJKB × Tarif Pajak Progresif

Keterangan:

  • NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor): nilai dasar yang ditetapkan pemerintah untuk tiap jenis kendaraan.
  • Tarif Pajak Progresif: persentase tarif sesuai urutan kepemilikan kendaraan (1, 2, 3, dst).

Contoh Tabel Data Pajak Progresif Kendaraan

Berikut contoh data yang digunakan untuk menghitung pajak progresif kendaraan di Excel:

Tabel ini memperlihatkan bagaimana tarif pajak naik sesuai urutan kepemilikan kendaraan. Cara menghitung pajak progresif kendaraan seperti ini bisa diotomatisasi di Excel menggunakan rumus logika IF.

Penjelasan Rumus Excel Pajak Progresif

Rumus yang digunakan dalam kolom “Tarif Pajak (%)” adalah:

=IF(G3=1;2%;IF(G3=2;2,5%;IF(G3=3;3%;IF(G3=4;3,5%;IF(G3>=5;10%;0)))))

Mari kita bedah bagian per bagian agar lebih mudah dipahami:

  • G3 = sel yang berisi urutan kepemilikan kendaraan (1, 2, 3, dst).
  • IF(G3=1;2%;...) → Jika kendaraan pertama, tarif pajak = 2%.
  • IF(G3=2;2,5%;...) → Jika kendaraan kedua, tarif = 2,5%.
  • IF(G3=3;3%;...) → Jika kendaraan ketiga, tarif = 3%.
  • IF(G3=4;3,5%;...) → Jika kendaraan keempat, tarif = 3,5%.
  • IF(G3>=5;10%;0) → Jika kendaraan kelima atau lebih, tarif = 10%.

Struktur IF bertingkat seperti ini memungkinkan kita menentukan tarif progresif berdasarkan urutan kepemilikan kendaraan. Inilah inti dari cara menghitung pajak progresif kendaraan menggunakan rumus Excel.

Langkah-Langkah Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan di Excel

Berikut langkah mudah yang bisa Anda ikuti:

  1. Siapkan data
    Buat kolom seperti contoh: Nama Pemilik, NIK, Jenis Kendaraan, NJKB, Kepemilikan ke-, Tarif Pajak, dan PKB.
  2. Masukkan rumus tarif progresif
    Di kolom Tarif Pajak (%) (misalnya kolom H), masukkan rumus:
   =IF(G3=1;2%;IF(G3=2;2,5%;IF(G3=3;3%;IF(G3=4;3,5%;IF(G3>=5;10%;0)))))

Kemudian tarik ke bawah untuk seluruh baris data.

Baca Juga  Panduan Lengkap Akuntansi Pajak di Excel Beserta Contohnya untuk Pemula
  1. Hitung PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
    Di kolom PKB (misalnya kolom I), gunakan rumus:
   =F3*H3

Ini mengalikan NJKB dengan tarif pajak.

  1. Cek hasilnya
    Anda akan melihat bagaimana tarif pajak naik setiap kali nilai “Kepemilikan ke-” bertambah.
cara menghitung pajak progresif kendaraan

Dengan langkah-langkah ini, Anda sudah menerapkan cara menghitung pajak progresif kendaraan secara otomatis di Excel — tanpa perlu menghitung manual satu per satu.

Keuntungan Menggunakan Excel untuk Menghitung Pajak Progresif

Menggunakan Excel memiliki banyak manfaat dalam menghitung pajak progresif kendaraan:

  • Efisien: Anda cukup memasukkan data dasar (NJKB dan urutan kepemilikan), maka hasil pajak langsung muncul otomatis.
  • Akurat: Mengurangi kesalahan hitung manual.
  • Fleksibel: Bisa disesuaikan dengan tarif daerah masing-masing.
  • Transparan: Memudahkan untuk audit internal atau laporan keuangan pribadi.

Dengan begitu, cara menghitung pajak progresif kendaraan menggunakan Excel menjadi solusi ideal bagi individu, perusahaan, maupun dealer kendaraan yang ingin mengelola data kendaraan secara cepat dan tepat.

Tips Tambahan untuk Optimasi Rumus

Jika Anda ingin membuat file Excel yang lebih dinamis, Anda bisa menambahkan:

  • Tabel tarif terpisah, lalu gunakan fungsi VLOOKUP() agar tarif otomatis sesuai data.
  • Validasi data (Data Validation) agar kolom “Kepemilikan ke-” hanya menerima angka tertentu (1–5).
  • Pemformatan otomatis (Conditional Formatting) untuk menyorot kendaraan dengan tarif tinggi.

Langkah-langkah ini akan memperkaya file Excel Anda dan membuat cara menghitung pajak progresif kendaraan semakin efisien dan profesional.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa:

  • Pajak progresif kendaraan dikenakan bagi wajib pajak yang memiliki lebih dari satu kendaraan atas nama dan alamat yang sama.
  • Dasar hukumnya terdapat pada UU No. 28 Tahun 2009 serta peraturan daerah masing-masing provinsi.
  • Rumus Excel seperti
  =IF(G3=1;2%;IF(G3=2;2,5%;IF(G3=3;3%;IF(G3=4;3,5%;IF(G3>=5;10%;0)))))

memudahkan kita dalam menentukan tarif pajak secara otomatis berdasarkan urutan kepemilikan.

  • Menggunakan Excel memungkinkan siapa saja menerapkan cara menghitung pajak progresif kendaraan dengan cepat, efisien, dan akurat.
Baca Juga  Cara Menghitung DPP dan PPN 12% di Excel Menggunakan UDF Sederhana

Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda bisa membuat template sendiri untuk menghitung pajak kendaraan, baik mobil maupun motor, tanpa perlu aplikasi khusus. Jadi, jika Anda ingin tahu cara menghitung pajak progresif kendaraan menggunakan rumus Excel, cukup ikuti panduan ini — dan Anda akan mendapatkan hasil yang presisi hanya dalam hitungan detik.

Download Template Gratis

Bagi Anda yang ingin mencoba teknik ini secara langsung, kami telah menyiapkan template gratis yang dirancang khusus untuk membantu Anda mempraktikkan Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Menggunakan Rumus Excel ini. File Excel bisa didownload melalui tautan berikut:

donate
Download contoh excel

Atau juga jika ingin mempelajari langkah demi langkah secara visual, bisa kunjungi Youtube Channel Depot Excel. Di sana teman-teman akan melihat bagaimana rumusnya bekerja. Semoga bermanfaat!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Join Our Newsletter